9 jincuriki

Minggu, 03 April 2011

7 penyakit paling berbahaya di dunia.
Kanker Setiap orang mempunyai sel
kanker di dalam tubuh. Sel-sel
kanker ini tidak terlihat dalam
tes standard hingga mereka
berkembang biak menjadi
bermilyar milyar. Ketika dokter mengatakan kepada
pasien kanker bahwa tidak
ada lagi sel kanker di tubuh
mereka setelah perawatan, itu
berarti bahwa tes yang
dilakukan tidak mampu mendeteksi sel kanker karena
sel kanker tersebut tidak
sampai pada jumlah yang
dapat diprediksi. Tembakau menjadi pemicu peningkatan resiko kanker
terbesar terutama di negara
berkembang, seperti Cina dan
India. Kedua negara ini 40
persen penduduknya adalah
perokok. Di Indonesia ancaman akibat rokok juga
sangat besar karena semakin
banyaknya orang merokok
dan begitu banyaknya
produsen rokok di negara ini.
Jumlah perokok di Indonesia menempati peringkat
pertama di kawasan ASEAN,
yakni 46,16 persen dari
perkiraan total jumlah
perokok di kawasan ini pada
tahun 2007 sebanyak 125, 8 juta orang. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menyatakan bahwa
diagnosa kanker di seluruh
dunia diperkirakan akan
menemukan 12 juta penderita
dalam tahun ini. Sedang kematian akibat kanker
secara global akan mencapai
tujuh juta.Tren penyakit ini
akan meningkat dua kali lipat
dan lebih mematikan pada
tahun 2030.kemungkinan 75 juta penderita bakal
menghuni dunia ini. Setiap tahun kasus dan
kematian karena kanker
meningkat satu persen.
Angka ini akan meningkat
lebih tajam khususnya di
Negara Cina, Rusia dan India. Artinya, kasus kanker akan
seperti 'jamur di musim hujan'
dengan mencapai 27 juta
penderita di tahun 2030,
dengan angka kematian 17
juta orang. Kanker merupakan penyebab
utama kedua kematian orang
dewasa di belahan Barat, dan
merupakan salah satu
penyebab utama kematian
anak-anak akibat penyakit yang berumur antara 1 hingga
14 tahun. Meskipun demikian,
penyakit ini jarang
menyerang orang muda. Di
Inggris Raya, kanker
menyerang kira-kira 1 dari antara 650 anak-anak. Laju kematian sesuai umur per
100.000 jumlah penduduk dari
semua penderita kanker laki-
laki adalah 246,5 di Hungaria
(salah satu yang tertinggi),
sedangkan di Meksiko laju ini hanya mencapai 83,5 (salah
satu yang terendah). Bagi
wanita, lajunya adalah 139,8 di
Denmark dan 62,3 di Mauritius.
Laju bagi Inggris dan Wales
adalah 179,2 bagi laki-laki dan 125,7 bagi wanita; di Amerika
Serikat, laju ini adalah 164,4
bagi laki-laki dan 110,6 bagi
wanita. Untuk bentuk kanker
tertentu, perbedaan laju antar
negara dapat mencapai 40 kali lipat. Penelitian terhadap
populasi yang bermigrasi dari
satu wilayah geografis ke
yang lainnya memperlihatkan
bahwa perbedaan ini adalah
sebagai akibat dari perbedaan gaya hidup, dan bukan karena
faktor etnis. Hal ini konsisten
dengan temuan lainnya yang
memperlihatkan bahwa
kebanyakan kanker terutama
berhubungan dengan penyebab yang berasal dari
lingkungan dan bukan
diakibatkan faktor
keturunan, meskipun
keduanya dapat saling
berinteraksi. Kanker yang paling banyak
menimbulkan korban di Eropa
dan Amerika Serikat adalah
kanker paru-paru, usus besar
(kolorektal), payudara,
prostat, dan perut. Jika digabungkan, setengah dari
seluruh jumlah kematian
akibat kanker disebabkan
kanker jenis ini. Mereka
sekaligus, bersama-sama
dengan kanker kulit, merupakan jenis kanker yang
paling umum menyerang
manusia. Kanker kulit adalah
kanker pertama atau kedua
yang paling umum di banyak
negara Barat seperti Amerika Serikat, Australia, dan Inggris
Raya. Untung saja kanker
kulit, kecuali melanoma
maligna (jenis yang paling
jarang tetapi yang paling
hebat), jarang berakibat fatal. Jantung Penyakit kardiovaskular
(CVD) adalah istilah bagi
serangkaian gangguan yang
menyerang jantung dan
pembukuh darah, termasuk
penyakit jantung koroner (CHD), penyakit
serebrovaskular, hipertensi
(tekanan darah tinggi), dan
penyakit vaskular perifer
(PVD). Definisi CVD juga menyangkut
penyakit lain seperti
rheumatic heart disease
(kerusakan jantung akibat
rematik) dan penyakit
jantung congenital (kerusakan bentuk struktur
jantung sejak lahir). CVD
berhubungan dengan kondisi
seperti serangan jantung (MI),
angina dan stroke. Pada penyakit CHD dalam
arteri koroner yang
menyuplai darah ke jantung
mengalami penyempitan dan
beberapa kasus aliran darah
terblokir. Hal ini menyebabkan darah
tidak dapat disalurkan dengan
baik ke otot-otot jantung.
Apabila oksigen tidak dapat
disalurkan dengan baik ke
otot-otot jantung, jantung akan menjadi lemah dan tidak
dapat menyediakan darah ke
seluruh bagian tubuh,
akibatnya orang tersebut
akan meninggal. Diperkirakan 17 juta orang
meninggal setiap tahun akibat
CVD. Satu kematian terjadi
akibat CVD setiap dua detik,
satu orang meninggal dalam
setiap lima detik akibat serangan jantung. Dari 17,5
juta kematian akibat CVD
yang terjadi pada tahun 2005,
sekitar 7,6 juta diantaranya
terjadi karena penyakit
jantung koroner dan 5,7 juta karena stroke. Dari sekitar 10 juta orang di
seluruh dunia yang selamat
dari stroke setiap tahunnya,
lebih dari 5 juta diantaranya
mengalami cacat permanen
sehingga membebani keluarga dan masyarakat. Kematian
global akibat CVD
diperkirakan mencapai sekitar
25 juta pada tahun 2020. AIDS Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) dan lembaga khusus
untuk menanggulangi AIDS
dari PBB (UNAIDS),
melaporkan estimasi jumlah
penderita HIV/AIDS di seluruh dunia pada tahun 1990 adalah
7,8 juta dan pada akhir
Desember 2007 mencapai 33,2
juta, dimana 90% berasal dari
negara berkembang. Estimasi
jumlah kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS
mencapai 2,1 juta orang,
dimana 76% terjadi di wilayah
Sub Sahara Afrika yang
merupakan penyebab
kematian utama di wilayah tersebut. Sedangkan jumlah
infeksi baru HIV/AIDS adalah
2,5 juta dan 68% terjadi di Sub
Sahara Afrika. Benua Asia diindikasikan
memiliki laju infeksi HIV
tertinggi di dunia, sedangkan
Afrika tengah mengalami
perluasan dampak buruk HIV/
AIDS di berbagai sektor pembangunan ( Beni, 2004).
Prevalensi HIV tertinggi
terdapat di wilayah Asia
Tenggara dengan tren
epidemik yang bervariasi di
setiap negara. Tren epidemik di Kamboja, Myanmar dan
Thailand menunjukkan
penurunan, sedangkan di
Indonesia dan Vietnam malah
semakin meningkat. Secara
keseluruhan estimasi jumlah orang yang mengidap HIV/
AIDS pada akhir 2007 di Asia
adalah 4,9 juta orang,
termasuk 440.000 orang yang
merupakan kasus baru dan
mencapai 300.000 orang meninggal karena AIDS Kini di seluruh dunia
diperkirakan lebih dari 40 juta
orang mengidap HIV/AIDS.
Sekitar 75% yang tertular
HIV/AIDS berada di kawasan
Asia Pasifik dan Afrika. Lebih dari 20 juta jiwa telah
meninggal karena AIDS.
Jumlah itu bukanlah jumlah
yang kecil. Pada peringatan
Hari AIDS sedunia tanggal 1
Desember 2003, WHO dan UNAIDS telah memberi
warning. Kedua organisasi
dunia itu memberi peringatan
bahaya kepada 3 negara di
Asia yang saat ini disebut-
sebut berada pada titik infeksi HIV. Bahkan bisa dikatakan
ketiga negara tersebut berada
dalam posisi serius.
Berdasarkan laporan WHO dan
UNAIDS ketiga negara itu
adalah China, India, dan Indonesia. Apalagi ketiga
negara itu memiliki populasi
penduduk besar di dunia. Diabetes Bisa dimaklumi jika banyak
orang khawatir dengan
penyakit Diabetes. Karena
penyakit tersebut telah
menjadi penyebab kematian
terbesar nomor lima di dunia. WHO melaporkan, jumlah
kematian akibat penyakit
tersebut di seluruh dunia
adalah 3,2 juta orang per
tahun. Itu artinya, setiap
menit, 6 orang meninggal dunia akibat diabetes. Diabetes melitus adalah
kondisi ketika tubuh tak bisa
mengendalikan kadar gula
dalam darah (glukosa), yang
normalnya 60-120 mg/dl.
Glukosa merupakan hasil penyerapan makanan oleh
tubuh, yang kemudian
menjadi sumber energi. Tapi,
pada penderita DM, kadar
glukosa ini terus meningkat
sehingga terjadi penumpukan. Mengapa pengaturan glukosa
ini tak terkendali?
Penyebabnya, karena terjadi
gangguan pada kelenjar
pankreas. Pada pankreas
terdapat sel kecil khusus yang dinamakan sel beta atau
dikenal juga sebagai ‘pulau- pulau Langerhans’, yang menghasilkan hormon insulin.
Hormon inilah yang menjadi
kunci pengatur pengiriman
glukosa ke seluruh tubuh. Penyakit diabetes melitus
(DM) atau akrab disebut
kencing manis khususnya tipe
2 yang bukan faktor
keturunan kini tak hanya
menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan
remaja. Ironisnya lagi,
diabetes pada anak sulit
dideteksi, sehingga tidak bisa
dicegah sejak dini. Tingginya jumlah penderita
diabetes mellitus (DM) di
Indonesia diakibatkan pola
makan orang Indonesia yang
terlalu banyak mengonsumsi
karbohidrat. TB (Tuberculosis) Tuberculosis disebabkan oleh
bakteri bernama
mycobacterium tuberculosis.
Gejala-gejala penderita TB
diantaranya batuk-batuk,
sakit dada, nafas pendek, hilang nafsu makan, berat
badan turun, demam,
kedinginan, dan kelelahan.
Objek TB biasanya anak-anak
dan orang yang lemah sistem
kekebalan tubuhnya.Transmisi bakteri
tuberculosis biasanya melalui
inhalasi, misalnya penularan
dengan dahak penderita TB,
dan lewat kulit. Beberapa
diagnosa kasus TB diantaranya tes tuberculin di kulit,
identifikasi bakteria di
sputum (dahak), dan rontgen
paru-paru. Micobacterium tuberculosis
(TB) telah menginfeksi
sepertiga penduduk dunia,
menurut WHO sekitar 8 juta
penduduk dunia diserang TB
dengan kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di
negara berkembang kematian
ini merupakan 25% dari
kematian penyakit yang
sebenarnya dapat diadakan
pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di negara-
negara berkembang Dengan
munculnya epidemi HIV/AIDS
di dunia jumlah penderita TB
akan meningkat. Kematian
wanita karena TB lebih banyak dari pada kematian
karena kehamilan, persalinan
serta nifas (WHO). WHO
mencanangkan keadaan
darurat global untuk penyakit
TB pada tahun 1993 karena diperkirakan sepertiga
penduduk dunia telah
terinfeksi kuman TB. Vector Borne Penyakit yang disebabkan
oleh nyamuk dan lalat (vector
borne) yaitu Malaria, telah
membunuh lebih dari 1.2 juta
orang, kebanyakan pada
anak-anak di Afrika dibawah umur 5 tahun. Kemudian DBD
(Demam Berdarah Dengue)
menjadi penyakit yang
tercepat pertumbuhannya di
dunia, Jumlah kematian akibat
demam berdarah di Indonesia
sudah melebihi 400 orang dan
berjangkit di hampir semua
propinsi. Sedangkan lebih dari
28.000 orang terkena penyakit itu. Demikian dikemukakan
jurubicara Departemen
Kesehatan, Mariani
Reksoprojo. Pemerintah
menyediakan dana 50 milyar
Rupiah untuk menanggulangi penyakit tsb. Demam
berdarah timbul pada setiap
musim hujan Sistem irigasi dan buruknya
sanitasi, suplai air, kondisi
rumah dan penanganan
sampah, penebangan hutan
dan hilangnya biodiversity,
menjadi pemicu utama. Hepatitis Virus hepatitis A Virus hepatitis A terutama
menyebar melalui tinja.
Penyebaran ini terjadi akibat
buruknya tingkat kebersihan.
Di negara-negara berkembang
sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui
air dan makanan. Virus hepatitis B Penularannya tidak semudah
virus hepatitis A. Virus
hepatitis B ditularkan melalui
darah atau produk darah.
Penularan biasanya terjadi
diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum
suntik bersama-sama, atau
diantara mitra seksual (baik
heteroseksual maupun pria
homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh
hepatitis B bisa menularkan
virus kepada bayi selama
proses persalinan. Hepatitis B
bisa ditularkan oleh orang
sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur
Jauh dan Afrika, beberapa
kasus hepatitis B berkembang
menjadi hepatitis menahun,
sirosis dan kanker hati. Virus hepatitis C Menyebabkan minimal 80%
kasus hepatitis akibat
transfusi darah. Virus hepatitis
C ini paling sering ditularkan
melalui pemakai obat yang
menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi
penularan melalui hubungan
seksual. Untuk alasan yang
masih belum jelas, penderita
"penyakit hati alkoholik"
seringkali menderita hepatitis C. Virus hepatitis D Hanya terjadi sebagai rekan-
infeksi dari virus hepatitis B
dan virus hepatitis D ini
menyebabkan infeksi
hepatitis B menjadi lebih
berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap virus ini
adalah pecandu obat. Virus hepatitis E Virus hepatitis E kadang
menyebabkan wabah yang
menyerupai hepatitis A, yang
hanya terjadi di negara-negara
terbelakang. Virus hepatitis G Jenis baru dari virus hepatitis
yang telah terdeteksi baru-
baru ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar