9 jincuriki

Minggu, 03 April 2011

penyakit maag
mag atau bahasa medisnya disebut gastritis adalah suatu penyakit yang lapisan mukosa lambung mengalami iritasi dan sering disertai infeksi pada lapisan mukosa tersebut. Bila penyakit mag berlangsung cukup lama, lapisan mukosa menjadi tambah menipis dan sekresi asam di lambung akan bertambah banyak serta meliputi seluruh lapisan mukosa. Hal tersebut yang menyebabkan rasa nyeri dan kembungnya akan semakin berat. Selain itu, lambung akan mengalami kegagalan dalam memproduksi faktor intrinsik, suatu bahan yang sangat diperlukan untuk absorbsi vitamin B12. Bila kekurangan vitamin B12, akan menjadi anemia (kurangan darah) yang bahasa
medisnya sering disebut anemia pernisiosa. Selain nyeri dan kembung, gejala klinik penyakit mag bisa berupa mual dan muntah, sakit kepala, lidah terasa tebal,
seperti terlapisi sesuatu (coated tongue), peningkatan atau bisa penurunan nafsu makan (appetite), diare (berak-berak), dan kram pada lambung. Kekambuhan yang terjadi sering berupa kembung, nyeri perut bagian atas, atau kram pada lambung. Pada umumnya penyakit mag kambuh sebagai akibat stres psikis atau adanya semacam bahan racun sebagai akibat timbulnya penyakit lain, seperti uremia yang bersifat kronis (kegagalan tubuh dalam mengeluarkan ureum/ amoniak) atau sirhosis pada hati/liver (kegagalan hati yang bersifat kronis). Untuk menghindari timbulnya kembali penyakit mag, ada beberapa hal yang dianjurkan. Pertama , membatasi/bahkan bila perlu menghindari makan goreng-gorengan. Pada penderita mag yang sifatnya kronik, diet rendah lemak perlu mendapat perhatian. Kedua , untuk mengurangi iritasi mukosa lambung yang lebih parah, seyogianya menghindari makanan yang kecut, seperti jeruk nipis, lemon, jeruk keprok yang kecut, jeruk manis yang kecut, tomat, nanas, serta makanan yang terlalu merangsang lambung (pedas, panas). Ketiga , hindari mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kopi, soda, karbon/gas (soft drink). Keempat , dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan seperti pepaya atau jus lain yang tidak mengandung sitrus/terasa kecut. Selain itu konsumsi makanan seperti beras coklat (brown rice), pasta, kentang dan yoghurt. Hal yang perlu di perhatikan adalah porsi makanan yang dikonsumsi. Pilihlah makanan yang mudah dicerna dan dikonsumsi dalam jumlah cukup (jangan berlebihan). Tidak perlu dalam porsi kecil dan sering karena justru akan meningkatkan sekresi asam dalam lambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar