9 jincuriki

Minggu, 03 April 2011

demam berdarah
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di
daerah tropis, dengan
penyebaran geografis yang
mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh
salah satu dari empat serotipe
virus dari genus Flavivirus , famili Flaviviridae . Setiap serotipe cukup berbeda
sehingga tidak ada proteksi-
silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe
(hiperendemisitas) dapat
terjadi. Demam berdarah
disebarkan kepada manusia
oleh nyamuk Aedes aegypti . Tanda dan gejala Virus Dengue Penyakit ini ditunjukkan
melalui munculnya demam tinggi terus menerus, disertai
adanya tanda perdarahan,
contohnya ruam. Ruam
demam berdarah mempunyai
ciri-ciri merah terang. Selain
itu tanda dan gejala lainnya adalah sakit perut, rasa mual, trombositopenia , hemokonsentrasi, sakit kepala
berat, sakit pada sendi
(artralgia), sakit pada otot
(mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom
shock dengue yang
mempunyai tingkat kematian
tinggi. Kondisi waspada ini
perlu disikapi dengan
pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga
yang harus segera konsultasi
ke dokter apabila pasien/
penderita mengalami demam
tinggi 3 hari berturut-turut.
Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami
kondisi fatal karena
menganggap ringan gejala-
gejala tersebut. Sesudah masa tunas / inkubasi
selama 3 - 15 hari orang yang
tertular dapat mengalami /
menderita penyakit ini dalam
salah satu dari 4 bentuk
berikut ini : Bentuk abortif, penderita
tidak merasakan suatu gejala
apapun. Dengue klasik, penderita
mengalami demam tinggi
selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri
pada tulang, diikuti dengan
munculnya bintik-bintik atau
bercak-bercak perdarahan di bawah kulit. Dengue Haemorrhagic Fever
(Demam berdarah dengue/
DBD) gejalanya sama dengan
dengue klasik ditambah
dengan perdarahan dari
hidung (epistaksis/mimisan ), mulut, dubur, dsb. Dengue Syok Sindrom,
gejalanya sama dengan DBD
ditambah dengan syok /
presyok. Bentuk ini sering
berujung pada kematian . Karena seringnya terjadi
perdarahan dan syok maka
pada penyakit ini angka
kematiannya cukup tinggi,
oleh karena itu setiap
Penderita yang diduga menderita Demam Berdarah
dalam tingkat yang manapun
harus segera dibawa ke
dokter atau Rumah Sakit,
mengingat sewaktu-waktu
dapat mengalami syok / kematian. Demam berdarah umumnya
lamanya sekitar enam atau
tujuh hari dengan puncak
demam yang lebih kecil
terjadi pada akhir masa
demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril. Diagnosis Diagnosis demam berdarah
biasa dilakukan secara klinis.
Biasanya yang terjadi adalah
demam tanpa adanya sumber
infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif. Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam
berdarah jika terindikasi
secara klinis. Mendiagnosis demam
berdarah secara dini dapat
mengurangi risiko kematian
daripada menunggu akut. Pencegahan Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial
untuk penyakit demam
berdarah. Pencegahan utama demam
berdarah terletak pada
menghapuskan atau
mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif
untuk menghapus kolam-
kolam air yang tidak berguna
(misalnya di pot bunga) telah
terbukti berguna untuk
mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk,
menguras bak mandi setiap
seminggu sekali, dan
membuang hal - hal yang
dapat mengakibatkan sarang
nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti. Hal-hal yang harus dilakukan
untuk menjaga kesehatan
agar terhindar dari penyakit
demam berdarah, sebagai
berikut: 1. Melakukan kebiasaan baik,
seperti makan makanan
bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup; 2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu
menguras bak mandi,
menutup wadah yang dapat
menampung air, dan
mengubur barang-barang
bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-
jentik nyamuk, meski pun
dalam hal mengubur barang-
barang bekas tidak baik,
karena dapat menyebabkan
polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas
tersebut didaur-ulang; 3. Fogging atau pengasapan
hanya akan mematikan
nyamuk dewasa, sedangkan
bubuk abate akan mematikan
jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk
memutuskan rantai
perkembangbiakan nyamuk; 4. Segera berikan obat penurun
panas untuk demam apabila
penderita mengalami demam atau panas tinggi Pengobatan Bagian terpenting dari
pengobatannya adalah terapi
suportif. Sang pasien
disarankan untuk menjaga
penyerapan makanan,
terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat
dilakukan, penambahan
dengan cairan intravena
mungkin diperlukan untuk
mencegah dehidrasi dan
hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet
dilakukan jika jumlah platelet
menurun drastis. Pengobatan
alternatif yang umum dikenal
adalah dengan meminum
ekstrak daun jambu biji. Merujuk hasil kerja sama
penelitian Fakultas
Kedokteran Unair dan BPOM,
ekstrak daun jambu biji bisa
menghambat pertumbuhan
virus dengue. Bahan itu juga meningkatkan trombosit
tanpa efek samping.
Masyarakat mesti
memperhatikan informasi
penting ini. Berdasarkan hasil
kerja sama dalam uji pre klinis Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga,
Surabaya, Jawa Timur dan
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) yang dilansir
di Jakarta, Rabu (10/3) siang, ekstrak daun jambu biji
dipastikan bisa menghambat
pertumbuhan virus dengue
penyebab demam berdarah
dengue (DBD). Bahan itu juga
mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu
milimeter per kubik tanpa
efek samping. Peningkatan
tersebut diperkirakan dapat
tercapai dalam tempo delapan
hingga 48 jam setelah ekstrak daun jambu biji dikonsumsi. Epidemiologi Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara
bersamaan di Asia , Afrika , dan Amerika Utara . Penyakit ini kemudian dikenali dan
dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah
ini telah menjadi penyebab
kematian utama di antaranya
yang terjadi pada anak-anak
di daerah tersebut. P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar